Enea Bastianini mengungkapkan kekhawatirannya tentang performa KTM di MotoGP Belanda. Dengan hasil yang menjanjikan namun terhambat masalah teknis, akankah KTM menemukan solusi untuk bersaing di papan atas?
Enea Bastianini, mantan pemenang balapan bersama Ducati, menghadapi musim 2025 yang penuh tantangan sejak bergabung dengan tim satelit KTM Tech3. Meskipun menunjukkan kilasan potensi, seperti finis ketujuh di Grand Prix Amerika dan kesembilan di Thailand, Bastianini masih berjuang menyesuaikan gaya balapnya yang halus dengan karakter agresif KTM RC16. MotoGP Belanda di Assen menjadi sorotan terbaru, di mana ia berhasil naik dari posisi start ke-20 ke posisi kesembilan, namun mengungkap kelemahan signifikan motornya.
Bastianini menyebut balapan MotoGP Belanda sebagai salah satu hasil terbaiknya musim ini, mengubah start dari posisi ke-20—setelah penalti tiga posisi karena mengganggu Alex Rins di kualifikasi—menjadi finis kesembilan. Namun, ia menyoroti masalah utama KTM RC16: motor terasa berat dan sulit dikendalikan tanpa slipstream. “Saat saya mengambil slipstream, jauh lebih mudah bagi saya untuk mengubah arah,” katanya.
“Tetapi saat saya sendirian, saya tidak dapat mendorong – motor terasa lebih berat, jadi itu menjadi masalah karena kami kehilangan waktu.”
Bastianini berharap timnya dapat mengidentifikasi penyebab masalah ini untuk meningkatkan performa di balapan mendatang, terutama di Grand Prix Jerman (11-13 Juli).
Perjuangan KTM tanpa slipstream menyoroti tantangan teknis yang dapat menghambat peluang Bastianini dan rekan setimnya, seperti Pedro Acosta dan Maverick Vinales, untuk bersaing secara konsisten di posisi terdepan. Meskipun Bastianini menunjukkan keberanian dengan comeback-nya di Assen, ketergantungan pada slipstream membatasi potensi KTM, terutama di sirkuit yang menuntut performa solo. Manajer tim Tech3, Nicolas Goyon, memuji usaha Bastianini, namun menekankan bahwa kualifikasi tetap menjadi kelemahan utama tim.
Bastianini menyatakan optimisme meskipun ada kendala: “Ini adalah salah satu hasil terbaik kami musim ini, tetapi juga salah satu balapan terbaik dalam hal perasaan saat mengendarai motor.”
Namun, ia juga mengakui jarak yang masih besar dari pemimpin balapan, Marc Marquez, yang memenangkan MotoGP Belanda. Di platform X, penggemar MotoGP memuji perjuangan Bastianini, tetapi banyak yang mempertanyakan kemampuan KTM untuk bersaing dengan Ducati dan Aprilia tanpa peningkatan signifikan. Goyon menegaskan bahwa tim sedang bekerja keras untuk mengatasi masalah masuk tikungan dan perubahan arah, yang telah menjadi fokus sejak tes di Aragon.
Bastianini menghadapi tantangan ganda: menyesuaikan gaya balapnya dengan KTM RC16 dan mengatasi keterbatasan teknis motor. Masalah tanpa slipstream memperburuk kesulitannya dalam kualifikasi, di mana ia sering start dari posisi belakang. Selain itu, musim 2025 yang sulit dan kontrak yang akan berakhir menambah tekanan pada Bastianini untuk membuktikan nilainya, terutama dengan spekulasi tentang pasar pembalap 2026.
Tes pasca-balapan di Aragon telah memberikan harapan dengan pembaruan aerodinamis yang meningkatkan masuk tikungan dan perubahan arah, dua area kelemahan Bastianini. Jika KTM dapat mengatasi masalah slipstream sebelum Grand Prix Jerman, Bastianini berpotensi mencapai hasil yang lebih kompetitif. Keberhasilannya di Assen menunjukkan potensi, tetapi konsistensi akan menjadi kunci untuk mengembalikan reputasinya sebagai penantang terdepan.
Pantau perkembangan terbaru Enea Bastianini dan berita MotoGP lainnya di SPORTRIK. Berlangganan untuk analisis eksklusif dan pembaruan real-time dari dunia balap motor.
Klasemen MotoGP
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Marc Marquez | Ducati Lenovo Team | 307 |
2 | Alex Marquez | BK8 Gresini Racing MotoGP | 230 |
3 | Francesco Bagnaia | Ducati Lenovo Team | 160 |
4 | Franco Morbidelli | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 128 |
5 | Fabio Di Giannantonio | Pertamina Enduro VR46 Racing Team | 120 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan komentar atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar untuk artikel ini.