SPORTRIK - Di awal musim MotoGP 2025, Francesco "Pecco" Bagnaia, juara dunia dua kali, terpuruk dalam mengejar Marc Marquez yang melaju dominan. Balapan di Le Mans, Prancis, pada 10-11 Mei 2025, menyoroti masalah Pecco: kecepatan ada, tetapi kepercayaan diri lenyap. Sementara Marquez meraih kemenangan beruntun, Pecco hanya finis di posisi 16. Apa yang membuatnya terus terpuruk? Akankah ia bangkit dan menantang Marquez yang sedang melaju kencang?
Kehilangan Kepercayaan Diri di Lintasan
Pecco mengakui mentalnya goyah setelah kegagalan di MotoGP Prancis 2025. ?Saya cepat, tapi tidak percaya diri,? ujarnya, dikutip dari DAZN_ES. Selain itu, tekanan dari Marquez di tim Ducati Lenovo kian memperburuk situasi. Komentator Gustavo Morea menilai Pecco kehilangan agresivitas yang dulu membuatnya bersinar melawan Jorge Martin. Oleh karena itu, ia harus membangun kembali mental juara agar mampu melaju kompetitif dan keluar dari keterpurukan.
Tantangan Teknis Ducati GP25
Ducati Desmosedici GP25 menyulitkan Pecco. Ia kesulitan mengendalikan bagian depan motor saat mengerem di tikungan tajam. ?Pengereman saya tak lagi sama,? katanya, dilansir dari pasjabar.com. Selanjutnya, perubahan teknis pada GP25 melemahkan gaya balap khasnya. Meski tim memperkenalkan sasis baru di Le Mans, hasilnya belum memuaskan. Akibatnya, Pecco sering kehilangan grip, seperti saat terjatuh di sprint race, membuatnya semakin terpuruk di klasemen.
Persaingan Ketat dengan Marquez
Marquez melaju nyaris tanpa cela, memenangi tiga dari lima seri awal. Sebaliknya, Pecco hanya menang sekali di MotoGP Amerika, itupun karena Marquez jatuh. ?Marquez sangat konsisten,? ujar Pecco, dikutip dari tempo.co. Karena itu, selisih 26 poin di klasemen terasa berat. Lebih lanjut, Marquez unggul dalam mengelola ban, sementara Pecco kesulitan menjaga ritme karena ban belakang cepat aus, memperparah keterpurukannya di lintasan.
Kritik Pedrosa atas Penampilan Buruk
Legenda MotoGP Dani Pedrosa mengecam penampilan Pecco di Le Mans. ?Strateginya tidak efektif, ia terlihat minder,? katanya, dilansir dari koranmandala.com. Pedrosa menyoroti kurangnya kepercayaan diri yang membuat Pecco terpuruk. Selanjutnya, pengamat Richard Jove menegaskan Pecco harus mengalahkan Marquez secara langsung untuk membuktikan kemampuan. Kritik ini mendorongnya introspeksi agar melaju lebih baik dan meninggalkan performa buruk di belakang.
Adaptasi untuk Bangkit dari Keterpurukan
Pecco mulai memahami GP25, tetapi adaptasi adalah kunci. ?Saya yang harus berubah,? tegasnya, dikutip dari pasjabar.com. Ducati tetap mendukungnya, dengan manajer tim Davide Tardozzi menjanjikan peningkatan teknis. Namun, tanpa kepercayaan diri, ia berisiko tertinggal lebih jauh dari Marquez yang terus melaju. Oleh karena itu, seri Qatar pada 11-13 April 2025 menjadi momen krusial untuk membuktikan ia bisa bangkit.
Pantau kabar terbaru MotoGP 2025 di SPORTRIK. Akankah Pecco keluar dari keterpurukan atau Marquez terus melaju tanpa tanding? Ikuti perkembangannya!