Marc Marquez, bintang Ducati Lenovo Team, kembali mencuri perhatian sebagai salah satu pembalap terkaya di MotoGP 2025. Menurut Forbes, kekayaannya mencapai 80 juta euro atau sekitar Rp1,3 triliun, menempatkannya sebagai atlet terkaya keempat di Spanyol. Dari karier gemilang hingga keputusan berani meninggalkan sponsor besar seperti Red Bull, bagaimana Marquez membangun kekaisaran finansialnya?
Sumber Kekayaan Marquez
Marquez mengumpulkan kekayaan dari gaji tim dan sponsor. Forbes melaporkan bahwa ia berada di bawah Rafael Nadal (310 juta euro), Andres Iniesta, dan Sergio Ramos (masing-masing 100 juta euro). Selain itu, sponsor seperti Estrella Galicia 0,0, yang menggantikan Red Bull setelah ia bergabung dengan Ducati, menjadi pendorong utama. ?Sponsor mendukung stabilitas finansial saya,? ujar Marquez (MotoGP.com). Oleh karena itu, keputusan beralih sponsor menjaga pendapatannya tetap mengalir.
Perjalanan Karier: Dari Honda ke Ducati
Marquez meraih enam gelar juara dunia bersama Repsol Honda sejak 2013. Namun, pada 2024, ia mengambil risiko besar dengan memutus kontrak 18 juta euro dari Honda untuk bergabung dengan Gresini Racing, lalu promosi ke tim pabrikan Ducati pada 2025. ?Saya ingin kembali menang,? katanya (Motorcycle Sports). Selanjutnya, langkah ini membuktikan fokusnya pada performa, meski kehilangan sponsor Red Bull. Keberaniannya membuahkan hasil di lintasan.
Aset Mewah Marquez
Kekayaan Marquez tercermin dari koleksi asetnya. Ia memiliki Audi RS6 Avant senilai Rp2 miliar sebagai duta Audi. Selain itu, tujuh mobil BMW dari BMW M Award, termasuk BMW M4 Coupe dan BMW M3 CS, menghiasi garasinya. Marquez juga mengoleksi motor Honda Fireblade CBR1000RR untuk latihan. ?Aset ini adalah bonus dari kerja keras,? ungkapnya (La Vanguardia). Oleh karena itu, koleksi ini memperkuat statusnya sebagai pembalap elite.
Performa Cemerlang di MotoGP 2025
Marquez menunjukkan dominasi bersama Ducati pada 2025. Ia memenangkan MotoGP Thailand dan memimpin klasemen dengan 171 poin setelah seri Le Mans (MotoGP.com). ?Kecepatan adalah kunci,? ujarnya (Motorcycle Sports). Selanjutnya, pengalamannya mengatasi persaingan ketat dari pembalap seperti Francesco Bagnaia. Dengan performa ini, ia berpeluang menambah gelar juara dunia, sekaligus meningkatkan nilai pasarnya.
Tantangan dan Semangat Juang
Meski kaya raya, Marquez pernah terpuruk akibat cedera serius pada 2020, yang menghambat kariernya. Namun, ia bangkit dengan semangat juang. Keputusannya meninggalkan Honda menunjukkan prioritas pada prestasi, bukan hanya finansial. ?Saya balapan untuk menang, bukan untuk uang,? tegasnya (MotoGP.com). Oleh karena itu, ketangguhannya menjadikannya inspirasi.
Pantau kabar terbaru di SPORTRIK.COM untuk melihat apakah Marquez meraih gelar 2025!
