Holeshot MotoGP 2025 Picu Kontroversi Usai Insiden

© STMimages | MotoGP 2025

© STMimages | MotoGP 2025

Mengapa perangkat holeshot kembali jadi sorotan di MotoGP 2025? Insiden di Le Mans dan Silverstone telah memicu perdebatan sengit di kalangan pembalap dan tim. Perangkat yang awalnya dirancang untuk memaksimalkan start kini justru menjadi penyebab masalah teknis yang menggagalkan balapan. Fabio Quartararo, misalnya, harus menelan pil pahit di MotoGP Inggris karena kegagalan perangkat ini. Dengan musim yang semakin kompetitif, akankah holeshot dilarang di beberapa sirkuit?

Perangkat holeshot, atau Ride Height Device, yang pertama kali diperkenalkan Ducati pada 2018, kini berada di ujung tanduk. Setelah serangkaian insiden, para pembalap mulai mempertanyakan keamanan dan relevansi teknologi ini. Artikel ini akan mengupas performa pembalap yang terdampak, respons teknis dari tim, dampaknya terhadap musim, dan potensi perubahan regulasi yang bisa mengguncang MotoGP.

Insiden di MotoGP Inggris 2025 menjadi puncak kontroversi. Fabio Quartararo, yang sedang memimpin balapan di Silverstone, tiba-tiba tersungkur akibat perangkat holeshot belakang yang terkunci dan tidak kembali ke posisi awal. Pembalap Yamaha ini terlihat menangis di pinggir trek, sebuah momen yang menggambarkan betapa krusialnya teknologi ini bagi performa. Marco Bezzecchi dari Aprilia Racing justru memanfaatkan situasi ini untuk meraih kemenangan, menunjukkan bahwa keberuntungan dan keandalan motor sama pentingnya dengan skill pembalap.

Di Le Mans, insiden serupa juga terjadi, memengaruhi beberapa pembalap top. Marc Marquez, yang sempat terjatuh akibat oli di trek, beruntung bisa kembali balapan setelah restart. Namun, kegagalan holeshot pada motor Quartararo menimbulkan pertanyaan: apakah teknologi ini malah menjadi bumerang bagi pembalap?

Setelah insiden Silverstone, tim Yamaha langsung melakukan investigasi mendalam. Menurut laporan, perangkat holeshot Quartararo gagal kembali ke posisi normal, menyebabkan hilangnya grip ban belakang. Pemeriksaan teknis mengungkapkan bahwa masalah ini bukanlah hal baru; beberapa tim lain juga melaporkan kendala serupa di musim ini. Ducati, sebagai pelopor teknologi ini, kini menghadapi tekanan untuk mengevaluasi desain holeshot yang kini diadopsi hampir semua tim.

Para insinyur tim kini bekerja keras untuk memastikan keandalan perangkat ini. Namun, beberapa pembalap, seperti yang dikutip dari X, mulai mendesak larangan penggunaan holeshot di sirkuit tertentu yang dianggap tidak cocok, seperti Silverstone atau Le Mans. Keputusan ini masih menunggu voting dari para pembalap, menambah ketegangan di paddock.

Kegagalan holeshot tidak hanya memengaruhi hasil balapan, tetapi juga klasemen kejuaraan. Quartararo, yang sempat diunggulkan di awal musim, kini terpuruk setelah gagal finis di dua grand prix berturut-turut. Sementara itu, Marc Marquez kembali memimpin klasemen setelah kemenangan di Sprint Race Prancis, menunjukkan bahwa keandalan motor menjadi faktor kunci di musim ini.

Aprilia Racing juga merasakan dampaknya. Marco Bezzecchi mungkin menang di Silverstone, tetapi absennya Jorge Martin akibat cedera menambah beban tim. Martin, yang telah mengumumkan akan meninggalkan Aprilia setelah musim 2025, belum kembali ke lintasan akibat cederanya. Hal ini memengaruhi strategi tim dalam menghadapi sisa musim, terutama di seri Aragon mendatang.

Jangan lewatkan setiap detik drama MotoGP 2025! Dari insiden holeshot hingga perjuangan pembalap top, semua kabar terbaru bisa kamu temukan di SPORTRIK. Ayo, klik sekarang untuk update eksklusif dan analisis mendalam!

Dengan MotoGP Aragon 2025 di depan mata, semua mata tertuju pada Marc Marquez, yang difavoritkan untuk kembali menang. Namun, bayang-bayang holeshot masih menghantui. Akankah tim menemukan solusi teknis, atau justru kita akan melihat lebih banyak drama di lintasan? Ikuti terus SPORTRIK untuk mengetahui kelanjutan kisah ini.

Klasemen MotoGP

PosisiPembalapTimPoin
Marc MarquezDucati Lenovo Team196
Alex MarquezBK8 Gresini Racing MotoGP172
Francesco BagnaiaDucati Lenovo Team124
Franco MorbidelliPertamina Enduro VR46 Racing Team98
Johann ZarcoCASTROL Honda LCR97