Nicolo Bulega menunjukkan kelasnya sebagai salah satu bintang baru World Superbike (WSBK) dengan kemenangan dominan di Race 2 WSBK Italia 2025 yang berlangsung di Sirkuit Cremona, Minggu (11/5). Kemenangan ini melengkapi sapu bersih Bulega akhir pekan ini setelah ia juga keluar sebagai pemenang di Race 1 dan Superpole Race.
Dominasi Total dari Bulega
Membela tim Aruba.it Racing Ducati, Bulega tampil percaya diri sejak awal. Start dari posisi terdepan, ia langsung membuka jarak dari para pesaingnya dan mempertahankan keunggulan hingga garis finis tanpa memberi celah sedikit pun. Dengan gaya balap agresif namun terkontrol, pembalap asal Italia itu sukses mencetak hattrick kemenangan di kandang sendiri.
"Menang di depan publik Italia, apalagi dengan tiga kemenangan, adalah mimpi yang jadi kenyataan. Terima kasih kepada tim dan fans atas dukungannya," ujar Bulega usai lomba.
Rea dan Toprak di Podium, Alvaro Bautista Kembali Tertinggal
Jonathan Rea (Yamaha) finis di posisi kedua setelah pertempuran ketat dengan Toprak Razgatlioglu (BMW) yang akhirnya melengkapi podium di posisi ketiga. Sementara itu, juara bertahan Alvaro Bautista mengalami kesulitan sepanjang akhir pekan dan hanya mampu finis di urutan ke-5.
Hasil ini semakin memperkuat posisi Bulega di puncak klasemen sementara, sekaligus memperbesar peluangnya merebut gelar juara dunia di musim rookie-nya di kelas utama WSBK.
Hasil Race 2 WSBK Italia 2025 ? Cremona (Top 5):
- Nicolo Bulega (Aruba.it Racing Ducati)
- Jonathan Rea (Pata Prometeon Yamaha)
- Toprak Razgatlioglu (ROKiT BMW Motorrad)
- Andrea Locatelli (Pata Prometeon Yamaha)
- Alvaro Bautista (Aruba.it Racing Ducati)
Klasemen Sementara WSBK 2025 (Top 5):
PosRiderTimPoin | |||
1 | Nicolo Bulega | Aruba.it Ducati | 218 |
2 | Toprak Razgatlioglu | ROKiT BMW | 194 |
3 | Alvaro Bautista | Aruba.it Ducati | 179 |
4 | Jonathan Rea | Yamaha | 165 |
5 | Andrea Locatelli | Yamaha | 147 |
Balapan selanjutnya akan berlangsung di Sirkuit Donington Park, Inggris. Dengan momentum kuat yang sedang dimiliki Bulega, para rival harus bekerja ekstra keras untuk menghentikan laju cepat sang pemimpin klasemen.