Formula 1, Sportrik Media - Prinsipal tim Mercedes, Toto Wolff, mengkritik pernyataan Lewis Hamilton yang menyebut dirinya "tak berguna" dan menyarankan Scuderia Ferrari untuk menggantinya setelah hasil buruk di Grand Prix Hungaria. Wolff menegaskan bahwa Hamilton tetap pembalap terbaik sepanjang masa (GOAT) meski menghadapi tantangan di musim debutnya bersama Ferrari.
Latar Belakang Pernyataan Hamilton
Hamilton, juara dunia tujuh kali, mengalami eliminasi di sesi kualifikasi Q2 dan finis di posisi ke-12 pada Grand Prix Hungaria, salah satu sirkuit favoritnya. Dalam suasana kekecewaan, ia menyebut dirinya "tak berguna" dan mempertanyakan keberadaannya di Ferrari. Pernyataan ini memicu reaksi dari Wolff dan mantan rekan setimnya di Mercedes, George Russell, yang menyebut ucapan Hamilton sebagai "omong kosong". Menurut Wolff, Hamilton salah menilai dirinya sendiri, terutama karena emosi yang ditunjukkan merupakan bagian dari karakter kuatnya sebagai pembalap.
Wolff menjelaskan, "Saya bilang padanya malam itu dan keesokan harinya bahwa pernyataannya salah. Apakah Michael Jordan pernah menyebut dirinya tak berguna? Hamilton adalah GOAT, dan emosinya membuatnya menjadi superstar, tapi saat itu dia terlalu keras pada dirinya sendiri." Pernyataan ini mencerminkan keyakinan Wolff bahwa Hamilton tetap memiliki kualitas luar biasa meski menghadapi masa sulit.
Perjuangan Hamilton di Ferrari
Musim debut Hamilton bersama Ferrari pada 2025 terbilang menantang. Ia belum meraih podium dalam 15 balapan dan baru-baru ini mengalami kecelakaan di Grand Prix Belanda. Performa Hamilton tertinggal jauh dari rekan setimnya, Charles Leclerc, yang lebih adaptif terhadap mobil SF-25. Meski begitu, Wolff optimistis Hamilton masih mampu bersaing untuk gelar juara dunia kedelapan jika Ferrari menyediakan mobil terbaik. "Dengan pengalaman dan konsistensinya, Hamilton bisa memenangkan kejuaraan dunia jika Ferrari memiliki mobil terbaik," ujar Wolff.
Wolff juga menepis anggapan bahwa Hamilton tidak bahagia di Ferrari. Ia menyebut bahwa ketidakpuasan Hamilton juga pernah terjadi saat bersama Mercedes, namun kepindahannya ke Ferrari didasari alasan kuat, seperti keinginan untuk perubahan lingkungan dan daya tarik tim legendaris tersebut. "Setiap pembalap ingin membalap untuk Ferrari. Warna merah, kesepakatan yang ditawarkan, semuanya menarik baginya," tambah Wolff.
Meski menghadapi kesulitan, Hamilton tetap dianggap sebagai salah satu pembalap terhebat dalam sejarah Formula 1. Wolff menegaskan bahwa masa sulit Hamilton di Ferrari tidak akan mengurangi warisannya sebagai legenda. "Jika dia pensiun, dia tetap GOAT. Tidak ada yang akan mengingat masa-masanya di Ferrari sebagai penutup kariernya, seperti halnya Schumacher di Mercedes," ujar Wolff, merujuk pada periode kurang sukses Michael Schumacher bersama Mercedes.
Ke depannya, Hamilton perlu menemukan ritme dengan mobil Ferrari untuk bersaing di papan atas. Dengan dukungan Wolff dan pengalamannya, peluang Hamilton untuk kembali ke performa puncak tetap terbuka, terutama jika Ferrari mampu meningkatkan daya saing mobil mereka.
Klasemen Pembalap F1
Posisi | Pembalap | Tim | Poin |
---|---|---|---|
1 | Oscar Piastri | McLaren | 284 |
2 | Lando Norris | McLaren | 275 |
3 | Max Verstappen | Red Bull Racing Honda RBPT | 187 |
4 | George Russell | Mercedes-Benz | 172 |
5 | Charles Leclerc | Ferrari | 151 |
Komentar
Silakan login atau daftar untuk menambahkan atau menyukai komentar.
Komentar Terbaru
Belum ada komentar.