Elfyn Evans Kehilangan Arah di Rally Portugal 2025: Krisis Kecepatan Toyota!

© STMimages | Elfyn Evans di Rally Portugal 2025

© STMimages | Elfyn Evans di Rally Portugal 2025

Elfyn Evans, pemimpin klasemen World Rally Championship (WRC), mengaku “merasa hilang” setelah finis keenam di Rally Portugal 2025 (15–18 Mei), tertinggal jauh dari pemenang Sébastien Ogier. Membuka jalan sebagai mobil pertama di gravel Portugal, Evans kehilangan lebih dari setengah detik per kilometer, bahkan dibandingkan rookie timnya, Sami Pajari. Dengan keunggulan poinnya terpangkas dari 43 menjadi 30, Evans kini menghadapi tekanan besar menjelang Rally Italia Sardegna (5–8 Juni). Akankah ia menemukan kembali kecepatannya, atau gelar WRC 2025 akan lepas dari genggaman?

Portugal: Hari-hari Sulit bagi Evans

Rally Portugal menjadi mimpi buruk bagi Evans, yang membuka jalan di 10 stage gravel pada Jumat. “Saya merasa hilang, tidak bisa menemukan kecepatan,” ujarnya kepada DirtFish.com. Meski memimpin setelah superspecial Kamis, ia tercecer di hari kedua, kalah 40,7 detik dari Kalle Rovanperä, yang start tepat di belakangnya. Sabtu menjadi titik terendah, dengan Evans kalah 10 detik dari Pajari, rookie yang start satu posisi di belakang. “Ini mirip masalah tahun lalu di rally gravel lambat,” tambahnya. Oleh karena itu, Evans hanya mengantongi satu poin bonus di hari Minggu.

Setup GR Yaris Rally1 Jadi Biang Keladi

Toyota GR Yaris Rally1 Evans kesulitan di gravel Portugal yang longgar. “Meski di belakang kemudi terasa oke, waktu kami jauh tertinggal,” keluhnya. Tanpa tes pra-event untuk Rally Sardegna, Evans terpaksa mengandalkan setup yang sama, yang menurutnya memiliki “jendela operasi sempit.” Rovanperä juga mengeluh tentang ban Hankook, menyebutnya sulit dikuasai di Portugal. Sementara itu, Ogier, dengan posisi jalan lebih baik, memanfaatkan keandalan Toyota untuk meraih kemenangan ketujuhnya di Portugal. Dengan demikian, masalah setup menjadi fokus utama Evans.

Tekanan dari Rival dan Rookie

Keunggulan Evans di klasemen menyusut drastis, dengan Rovanperä kini hanya 30 poin di belakang. Ott Tänak (Hyundai), yang memenangkan 12 stage sebelum gagal karena masalah power-steering, juga mengintai. Pajari, meski fokus menyelesaikan rally tanpa risiko, mengungguli Evans di hari Sabtu, menambah tekanan pada sang pemimpin tim. “Saya harus bertanggung jawab atas kecepatan ini,” aku Evans. Postingan di X oleh @WRCFanaticX menyoroti kekhawatiran penggemar: “Evans perlu bangkit di Sardegna, atau gelar bisa melayang.” Selain itu, jadwal gravel berikutnya di Sardegna dan Yunani jadi ancaman baru.

Meski terpuruk, Evans tetap optimistis. “Kami membuat langkah maju di hari terakhir Portugal,” katanya, merujuk pada penyesuaian setup di hari Minggu. Namun, tanpa tes sebelum Sardegna, ia harus mengatasi kekurangan kecepatan di rally gravel lambat. Musim 2025 masih menyisakan delapan putaran, dan Evans, dengan tujuh podium beruntun sebelum Portugal, memiliki peluang besar. “Kami harus lupakan Portugal dan fokus ke depan,” tegasnya. Selanjutnya, Rally Sardegna akan menguji kemampuan Evans menjawab kritik dan mempertahankan gelar.

Kegagalan Elfyn Evans di Rally Portugal 2025 mengguncang peluang gelarnya, dengan kecepatan yang hilang dan tekanan dari rival. Akankah ia menemukan solusi di Rally Italia Sardegna, atau Rovanperä dan Tänak akan mengambil alih? Jangan lewatkan kabar terbaru, hasil balapan, dan analisis pedas hanya di SPORTRIK. Dukung Evans di setiap stage menuju kemenangan!