SPORTRIK - Nicolo Bulega mengaku pandangannya tentang Sirkuit Cremona berubah drastis setelah menyapu bersih tiga kemenangan di WorldSBK Italia 2025, 2-4 Mei. Awalnya menyebut sirkuit ini sebagai "paling buruk" karena tikungan lambat yang tak cocok dengan gaya balapnya, Bulega kini memuji Cremona usai mengalahkan Toprak Razgatlioglu di Race 1, Superpole Race, dan Race 2. ?Saya tak menyangka bisa menang di sini,? ujarnya. Dengan keunggulan 34 poin di klasemen, bisakah Bulega mempertahankan dominasinya?
Awalnya Benci, Kini Cinta Cremona
Sebelum balapan, Bulega blak-blakan menyebut Cremona sebagai sirkuit tersulit baginya. ?Saya tak suka tikungan lambat, sulit beradaptasi,? katanya kepada Motorsport Week. Tikungan ketat Cremona, yang menuntut pengereman keras, dianggap lebih cocok untuk gaya agresif Razgatlioglu. Namun, Bulega membuktikan sebaliknya. Ia mencetak rekor lap baru di Superpole (1:27.866) dan mendominasi balapan dengan selisih 1,4 hingga 2,8 detik. ?Kini Cremona jadi akhir pekan terbaik saya di WorldSBK,? tambahnya, tersenyum lebar.
Strategi Bulega Hancurkan Razgatlioglu
Bulega menunjukkan kecerdasan taktis di Cremona. Di Race 1, ia bertarung sengit dengan Razgatlioglu selama empat lap sebelum menyalip di lintasan lurus belakang. ?Saya tahu Toprak cepat di tikungan, jadi saya fokus pada akselerasi,? ujarnya. Superpole Race dan Race 2 mengikuti pola serupa: Bulega tetap tenang di awal, lalu memanfaatkan keunggulan grip Ducati untuk kabur. Crash.net mencatat kecepatannya ?tak tersentuh? setelah lap kelima, memperlebar jarak dari Razgatlioglu.
Dukungan Penggemar dan Bos Ducati
Kemenangan di kandang sendiri terasa spesial bagi Bulega, terutama dengan kehadiran Gigi Dall?Igna, General Manager Ducati. ?Menang di depan Gigi dan penggemar Italia luar biasa,? katanya. Ribuan penonton, meski hanya 43.000 selama tiga hari menurut Moto.it, menciptakan atmosfer emosional. Bulega juga memuji tim Aruba.it Racing Ducati: ?Motor sangat cocok dengan gaya saya.? Kemenangan ini, menurutnya, adalah hadiah untuk penggemar dan tim yang mendukungnya pasca-DNF ganda di Assen.
Cremona: Sirkuit Ducati atau Bulega?
Cremona kerap dianggap sirkuit ramah Ducati berkat lintasan lurusnya, namun Bulega menegaskan kemenangannya bukan hanya soal motor. ?Saya harus kerja keras di tikungan lambat,? ujarnya. Data WorldSBK.com menunjukkan Bulega unggul di sektor pengereman, mengatasi kelemahan sebelumnya. Dominasinya mengingatkan pada hattrick Danilo Petrucci di Cremona 2024, tapi Bulega melakukannya dengan waktu total 20 detik lebih cepat. ?Bulega balapan di level lain,? tulis Paddock GP.
Langkah Menuju Gelar 2025
Tiga kemenangan ini mengokohkan posisi Bulega di puncak klasemen dengan 198 poin, unggul 34 poin atas Razgatlioglu. ?Saya tak memikirkan gelar, hanya balapan berikutnya,? katanya, menjaga fokus jelang WorldSBK Most, 16-18 Mei. Dengan Most sebagai sirkuit favorit Razgatlioglu, Bulega harus mempertahankan ritme. ?Jika kami terus seperti ini, kami bisa bersaing di setiap trek,? tegasnya. Penggemar kini menanti duel panas di Ceko.
Ikuti kabar terbaru Nicolo Bulega dan aksi seru WorldSBK 2025 hanya di SPORTRIK.COM!